Jumat, 11 Februari 2011

Gie

Ketika ada seorang kawan yang bilang kepada saya..., "Ajeng, kamu jadi terlihat lebih intelek jika sudah mengenal Soe Hok Gie", (kawan saya yang satu ini cukup dekat dengan dunia sastra dan terlihat cukup intelek). Lalu saya jawab.."haha,iya kalo saya inteleknya : indomie telor dan kornet."

Soe Hok Gie,sang demonstran, seorang aktivis yang selalu memperjuangkan keadilan, kebenaran dan ke
-humanis-an di Indonesia. Ketika membaca biografinya dibeberapa blog, diceritakan ketika Soe Hok Gie kecil, kelas 2 SD sudah menggemari membaca buku karya Pramoedya Ananta Toer. Ya jadi sudah tidak kaget jika dia bisa menciptakan banyak puisi dengan kata-kata yang indah dan membekas.

Saya sangat jauh seribu langkah darinya, tapi tak apa lah, yang saya tahu, saya hanya merasa aneh ketika membaca salah satu puisinya. Rasanya seperti dicintai seorang kekasih.
Puisi yang saya tidak tahu judulnya...

(Puisi Gie)

ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah
ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza
tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku

bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi
ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang
ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra

tapi aku ingin mati di sisimu sayangku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu

mari, sini sayangku
kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
tegakklah ke langit atau awan mendung
kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa”


***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar