Rabu, 03 Maret 2010

What The F**K!!!!!!!!


A man gives many question marks, however, a woman is whole mystery_Diana Sturm

Bawaannya pengen nonjok muka orang yang nyinggung atau mengejek, ada istilah lainnya senggol bacok. Mungkin biasanya ga bermasalah atau cuek aja. Tapi, kalo yang namanya PMS atau Pre Menstrual Syndrome ini udah datang kepada semua wanita..beeehhhh bisa tekanan batin sendiri rasanya. Saya sendiri adalah tipe wanita yang super sangat sensitive ketika PMS datang, namun saya tidak bisa marah yang meledak-ledak. Biasanya justru menjadi meratapi diri sendiri, menyalahkan diri sendiri lalu terlihat dengan jelas perubahan mood nya. Jadi terlihat BT dan datar terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar.

PMS ialah Pre Menstrual Syndrome, atau yang lebih dikenal dengan bahasa PMS, adalah adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita. PMS memang kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid. (Wikipedia)

Dari info yang saya dapatkan hal ini terjadi karena ketidakseimbangan hormon yang terjadi di dalam tubuh wanita. Dan sampai saat ini juga belum diketahui kepastiannya terhadap perubahan emosi yang selalu terjadi ketika PMS tiba.

Secara tidak sadar, bagi saya ini sangat mempengaruhi psikologis diri saya. Karena hal ini adalah siklus yang terus terjadi setiap bulannya. Bayangkan saja, setiap bulan selalu ada kalanya beberapa waktu meratapi diri sendiri. Benar-benar tidak menyenangkan, seperti merasa dirinya berada dalam kelompok paling bawah, atau rendah sekalipun. Jadi buat para pria yang mempunyai pasangan wanita dan sedang PMS, jangan menganggap itu sesuatu yang “menyenangkan”, karena biasanya wanita merasa harus dimaklumi ketika emosi atau mood yang berubah-ubah itu timbul. Tapi, ya memang harap maklum saja..karena sebenarnya tiap wanita juga tidak mengerti bagaimana perubahan itu muncul. Dan belum tahu juga bagaimana cara mengontrol yang baik. Sehingga, baik si wanita yang sedang PMS ataupun orang-orang disekitar tidak mengalami kesialan dengan reaksi yang timbul akibat PMS tersebut.

Jadi ingat perkataan teman saya. Dia bilang setiap wanita memang perlu perubahan hormon seperti itu. Seperti haid yang datang setiap bulannya, hamil, mempunyai anak, dan seterusnya. Setiap fase tersebut memiliki tekanan yang menyebabkan pola hidup dalam diri wanita tersebut berubah. Tapi kalo yang ini masih asumsi pribadi, jadi jangan dicerna mentah-mentah ya (^o^)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar